Jakarta, Obat-obat disfungsi ereksi sering memiliki kontra indikasi bagi mereka yang memiliki hipertensi dan gangguan jantung. Lalu bagaimana solusi bagi orang dengan disfungsi ereksi dan hipertensi?
"Ada beberapa golongan obat hipertensi yang menimbulkan efek samping disereksi, tetapi tidak semua jadi jika mengalami hal ini bisa diganti dengan jenis obat yang lain. Salah satunya golongan beta bloker yang punya efek samping ini," jelas dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr Muhammad Yamin, SpJP, FACC, FSCAI, dalam perbincangan dengan detikHealth, dan ditulis pada Rabu (20/3/2013).
Seksolog Dr Andri Wanananda, MS beberapa waktu lalu pernah mengatakan obat-obat hipertensi dalam waktu lama punya kontribusi pada penyakit disfungsi ereksi. Dr Andri menyarankan agar hipertensi dijadikan prioritas untuk ditangani terlebih dahulu. Sebab jika hipertensi tidak dikendalikan bisa berdampak luas pada organ tubuh lainnya seperti ginjal dan jantung. Konsultasikan dengan dokter obat apa yang aman dikonsumsi.
Dalam situs dokter pegiat gaya hidup sehat, dr Phaidon, disebutkan bahwa dalam penelitian yang digelar Asia Pacific Society for Impotence Research (APSIR)dikatakan bahwa disfungsi ereksi pada pasien yang pernah mendapat serangan jantung mencapai 59 persen. Sedangkan pada orang yang tidak pernah mendapat serangan jantung, insiden disfungsi ereksi memiliki angka lebih sedikit yakni 35 persen.
"Beberapa obat yang biasa diberikan oleh ahli bedah urologi misalnya penyuntikan obat Papaverin-Fentolamin, yang bisa membuat ereksi optimal. Suntikan pertama ke batang penis memang dilakukan oleh dokter di klinik. Namun, suntikan berikutnya bisa dilakukan sendiri. Injeksi dilakukan lima belas menit sebelum hubungan seksual dilakukan. Dan obat itu akan menimbulkan efek ereksi kira-kira sampai setengah jam," tutur dr Phaidon di situsnya, www.dokterphaidon.com
dr Phaidon mengingatkan agar bagi pasien jantung yang tengah mengonsumsi obat yang mengandung nitrat untuk tidak minum obat seperti Viagra, yang berbahan aktif sildenafril sitrat. Obat yang mengandung nitrat organik umumnya digunakan untuk mengatasi gejala angina pectoris (sakit di dada).
"Akan fatal akibatnya bila pada saat bersamaan pasien mengonsumsi sildenafril sitrat, karena dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah rendah (hipotensi) berat, yang bisa mengancam jiwa," terang dr Phaidon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar