Jakarta -
Obat diresepkan untuk mengatasi atau meredakan gejala penyakit. Di
dalamnya terdapat senyawa-senyawa kimia yang sudah ditakar dalam dosis
tertentu agar aman dan berkhasiat jika digunakan sesuai petunjuk. Namun
ada kalanya terjadi kesalahan yang membahayakan kesehatan.
Dokter bertugas menulis resep lalu obat diracik oleh apoteker sebelum diberikan kepada pasien. Tapi pada kenyataannya, ada beberapa kekeliruan yang bisa terjadi. Di AS saja, ada lebih dari 1,5 juta kesalahan obat setiap tahun yang berpotensi bahaya menurut Institute of Medicine.
Seperti dilansir Real Simple, Kamis (21/3/2013) beberapa kesalahan yang sering dilakukan yaitu:
Dokter bertugas menulis resep lalu obat diracik oleh apoteker sebelum diberikan kepada pasien. Tapi pada kenyataannya, ada beberapa kekeliruan yang bisa terjadi. Di AS saja, ada lebih dari 1,5 juta kesalahan obat setiap tahun yang berpotensi bahaya menurut Institute of Medicine.
Seperti dilansir Real Simple, Kamis (21/3/2013) beberapa kesalahan yang sering dilakukan yaitu:
1. Apoteker Keliru Meracik Obat
Diperkirakan, ada 1 kesalahan dari setiap 20 resep yang diracik apoteker di AS, demikian menurut data Institute for Safe Medication Practices (ISMP). Apoteker bisa keliru membaca nama obat pada resep atau keliru mengambil botol obat.
Misalnya, dokter meresepkan Lamisil untuk infeksi kuku namun pasien menerima Lamictal, obat yang digunakan untuk mengobati kejang karena namanya mirip. Pastikan selalu mengecek kepada apoteker apakah obat yang diterima sudah sesuai dengan resep yang diberikan dokter.
Diperkirakan, ada 1 kesalahan dari setiap 20 resep yang diracik apoteker di AS, demikian menurut data Institute for Safe Medication Practices (ISMP). Apoteker bisa keliru membaca nama obat pada resep atau keliru mengambil botol obat.
Misalnya, dokter meresepkan Lamisil untuk infeksi kuku namun pasien menerima Lamictal, obat yang digunakan untuk mengobati kejang karena namanya mirip. Pastikan selalu mengecek kepada apoteker apakah obat yang diterima sudah sesuai dengan resep yang diberikan dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar