Jumat, 22 Maret 2013

Diabet,Sakit Gula Cara Menjahinya

Jakarta, Belakangan penyakit diabetes tampaknya sudah menjadi epidemi akibat semakin menyimpangnya pola makan dan pola hidup masyarakat dunia. Risikonya pun hampir tak terhindarkan lagi.

Oleh karena itu para ilmuwan berlomba untuk menemukan berbagai faktor dan metode yang bisa dimanfaatkan untuk mencegah dan mengobati penderita penyakit tersebut.

Salah satunya ditunjukkan sebuah studi baru dari Thailand yang menunjukkan bahwa kandungan dalam bumbu utama kari yaitu kunyit dapat membantu menjauhkan diri Anda dari risiko penyakit yang mempengaruhi gula darah tersebut.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care tersebut menemukan bahwa orang-orang yang tergolong dalam kelompok pradiabetes dan mengonsumsi kapsul kurkumin, senyawa yang ditemukan di dalam kunyit, berisiko terserang penyakit diabetes tipe 2 lebih kecil dibandingkan penderita yang tidak minum kapsul tersebut.

"Studi ini mendemonstrasikan bahwa campur tangan kurkumin pada populasi pradiabetes mungkin bisa saja bermanfaat," kata peneliti.

Studi ini melibatkan 240 penderita pradiabetes yang diminta untuk mengonsumsi kapsul kurkumin ataupun plasebo selama 9 bulan. Peneliti mengikuti perkembangan partisipan pada bulan ke-3, ke-6 dan ke-9.

Pada bulan ke-9, 16,4 persen partisipan yang mengonsumsi plasebo justru mengidap diabetes tipe 2. Sebaliknya pada kelompok partisipan yang mengonsumsi kurkumin tak ada satupun yang terserang diabetes.

Namun selain kari, ada juga bahan makanan dan faktor lain yang bisa mempengaruhi risiko diabetes Anda.

Untuk lebih jelasnya, simak pemaparan singkatnya seperti dilansir dari huffingtonpost, Kamis (2/8/2012) berikut ini.

1. Makan Keju
Meskipun reputasi kesehatan dari keju kurang begitu bagus, namun studi terbaru yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa penggemar keju sebenarnya berisiko terkena diabetes 12 persen lebih rendah dibandingkan orang yang tidak suka makan keju.

Selain itu, orang yang lebih banyak makan keju, susu fermentasi dan yogurt dalam studi ini berisiko terserang diabetes lebih rendah daripada orang yang konsumsi ketiganya namun porsinya lebih sedikit.

2. Makan Kacang
Peneliti dari Louisiana State University Agricultural Center menemukan bahwa orang-orang yang rutin makan kacang seperti pistachio, walnut, almond dan kacang mede memiliki risiko diabetes tipe 2 lebih rendah, sama halnya dengan penyakit jantung dan sindrom metabolik lainnya.

Peneliti juga menemukan bahwa konsumsi kacang dapat menurunkan tingkat 'penanda' peradangan yaitu C-reactive protein (yang sering dikaitkan dengan penyakit jantung dan kondisi kronis lainnya) dan sebaliknya meningkatkan kadar kolesterol 'baik'.

Lebih dari itu, orang yang rutin makan kacang-kacangan memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah dibandingkan orang yang tidak melakukannya. Studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of the American College of Nutrition.

3. Jalan Kaki
Meluangkan waktu sejenak untuk berjalan kaki setiap harinya akan menurunkan risiko diabetes pada orang-orang yang berisiko tinggi terkena diabetes akibat jarang berolahraga.

Peneliti dari University of Washington dan University of Pittsburgh menemukan bahwa orang yang paling banyak berjalan kaki dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care ini memiliki risiko diabetes 29 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang jalan kakinya paling sedikit.

4. Makan Apel dan Bluberi
Menurut American Journal of Clinical Nutrition, pemakan buah-buahan seperti apel, pir dan bluberi memiliki risiko diabetes tipe 2 lebih rendah. Hal ini karena studi yang didasarkan pada pola makan dari 200.000 partisipan ini menemukan bahwa buah-buahan semacam ini mengandung antosianin.

5. Istirahat Cukup
Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari Children's Hospital of Philadelphia dan dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care menunjukkan bahwa remaja obesitas yang mendapatkan waktu tidur yang memadai memiliki risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah. Dalam studi ini, peneliti melibatkan 62 remaja obesitas.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa tidur antara 7,5-8,5 jam semalam dapat menstabilkan kadar glukosa dalam darah. Namun tidur melebihi atau kurang dari jam itu justru menyebabkan peningkatan kadar glukosa.

6. Makan Buah dan Sayuran yang Bervariasi
Makan berbagai jenis buah dan sayuran juga bisa menurunkan risiko penyakit diabetes tipe 2.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care dan melibatkan 3.704 orang tersebut, peneliti menganalisis perbedaan dari seberapa banyak buah dan sayuran yang dimakan dan seberapa bervariasi buah dan sayuran yang dimakan terhadap status penyakit diabetes tipe 2 partisipan.

Hasilnya, partisipan yang makan paling banyak jenis buah dan sayuran berisiko terserang diabetes lebih rendah.

7. Minum Kopi
Peneliti dari China baru saja menemukan bahwa kopi bisa menghentikan protein yang dikaitkan dengan perkembangan diabetes tipe 2 di dalam tubuh atau sama halnya dengan menurunkan risiko penyakit tersebut.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry itu menunjukkan bahwa hal ini karena kopi mengandung tiga komponen khusus yang mampu menurunkan risiko diabetes yaitu kafein, asam klorogenik dan asam kafeik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar