Paket Pelangsing Tubuh Totok Rp.50.000,- 2 Obat Herbal Rp.70.000,- untuk 10 hari.
Jakarta, Deadline, rapat bergilir, bahkan mengerjakan setumpuk pekerjaan hingga lembur membuat karyawan seringkali terlalu lama duduk. Biasanya karena terlalu lama duduk, karyawan akan mengeluh sakit pinggang.
Terlalu lama duduk memang dapat menyebabkan banyak penyakit. Karena itu meski di kantor banyak duduk, harus diimbangi dengan kegiatan olahraga.
"Orang yang banyak duduk tapi juga punya aktivitas olahraga yang baik dan mengatur makanan dan atau mereka yang memiliki faktor genetik langsing, tidak mengalami kegemukan karena 'banyak' duduk. Akan tetapi kalau hampir tidak aktif bergerak selain duduk, apalagi diikuti kebiasaan makan junk food, maka kemungkinan kegemukan tentu ada," ujar praktisi gaya hidup sehat, dr Phaidon L Toruan MM yang dalam perbincangan dengan detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (27/3/2013).
Dari penelitian yang sudah ada dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan duduk dalam waktu lama dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti kegemukan dan kelainan metabolik. Hal itu dikenal dengan 'metabolic syndrome'. Metabolic syndrome merupakan sekumpulan kondisi gangguan kesehatan termasuk tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kelebihan lemak di sekitar pinggang dan kadar kolesterol yang tidak normal.
Dr Phaidon juga menjelaskan walaupun punya kebiasaan olahraga beberapa jam dalam seminggu, tidak secara signifikan akan menurunkan risiko. "Solusinya adalah mengurangi jumlah jam duduk, dan lebih banyak bergerak," sambungnya.
Saat bergerak, otot akan aktif memicu proses yang berhubungan dengan pemecahan lemak dan gula di dalam tubuh. Sedangkan ketika duduk, proses ini seperti terhenti. Ketika seseorang berdiri, proses ini berlangsung kembali. Karena itu berjalan-jalan dan beranjak sebentar dari kursi dapat menjadi salah satu pilihan untuk bergerak di kantor.
Senada dengan hal itu, dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH menuturkan idealnya setelah duduk selama 2 jam maka seseorang harus bergerak 15 menit. "Ini dapat mengembalikan aliran darah yang tidak lancar, mengurangi kram dan kesemutan pada bagian tubuh tertentu," terang dr Ari.
Nah, bagi Anda para pekerja kantoran, dr Phaidon menyarankan beberapa aktivitas sederhana yang bisa mengimbangi kegiatan banyak duduk di kantor. Berikut ini aktivitas yang bisa Anda lakukan:
1. Jika bekerja di kantor dalam waktu lama, coba gunakan 'standing desk' atau lakukan improvisasi (bayangkan para resepsionis di hotel yang selalu berdiri saat bekerja).
2. Berdiri saat menerima telepon.
3. Ubah pola meeting dengan jalan-jalan sambil berdiskusi ketimbang meeting dalam kondisi duduk.
Selain kegemukan, duduk terlalu lama juga dapat menimbulkan ambeien bahkan penyakit kardiovaskular.
"Mereka yang menghabiskan waktu lebih banyak duduk, meningkatkan 50 persen kematian dari berbagai penyakit dan juga meningkatkan 125 persen risiko akan kejadian penyakit kardiovaskuler seperti nyeri dada dan serangan jantung. Peningkatan risiko ini dipisahkan dari faktor risiko lain terhadap sakit jantung seperti merokok, dan tekanan darah tinggi," jelas dr Phaidon.
Dengan banyak bergerak, walaupun dengan gerakan santai bisa membuat perubahan besar. Anda akan membakar lebih banyak kalori dan ini berarti pembakaran lemak lebih banyak, sehingga dapat meningkatkan sirkulasi. Selamat mencoba.
Jakarta, Deadline, rapat bergilir, bahkan mengerjakan setumpuk pekerjaan hingga lembur membuat karyawan seringkali terlalu lama duduk. Biasanya karena terlalu lama duduk, karyawan akan mengeluh sakit pinggang.
Terlalu lama duduk memang dapat menyebabkan banyak penyakit. Karena itu meski di kantor banyak duduk, harus diimbangi dengan kegiatan olahraga.
"Orang yang banyak duduk tapi juga punya aktivitas olahraga yang baik dan mengatur makanan dan atau mereka yang memiliki faktor genetik langsing, tidak mengalami kegemukan karena 'banyak' duduk. Akan tetapi kalau hampir tidak aktif bergerak selain duduk, apalagi diikuti kebiasaan makan junk food, maka kemungkinan kegemukan tentu ada," ujar praktisi gaya hidup sehat, dr Phaidon L Toruan MM yang dalam perbincangan dengan detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (27/3/2013).
Dari penelitian yang sudah ada dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan duduk dalam waktu lama dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti kegemukan dan kelainan metabolik. Hal itu dikenal dengan 'metabolic syndrome'. Metabolic syndrome merupakan sekumpulan kondisi gangguan kesehatan termasuk tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kelebihan lemak di sekitar pinggang dan kadar kolesterol yang tidak normal.
Dr Phaidon juga menjelaskan walaupun punya kebiasaan olahraga beberapa jam dalam seminggu, tidak secara signifikan akan menurunkan risiko. "Solusinya adalah mengurangi jumlah jam duduk, dan lebih banyak bergerak," sambungnya.
Saat bergerak, otot akan aktif memicu proses yang berhubungan dengan pemecahan lemak dan gula di dalam tubuh. Sedangkan ketika duduk, proses ini seperti terhenti. Ketika seseorang berdiri, proses ini berlangsung kembali. Karena itu berjalan-jalan dan beranjak sebentar dari kursi dapat menjadi salah satu pilihan untuk bergerak di kantor.
Senada dengan hal itu, dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH menuturkan idealnya setelah duduk selama 2 jam maka seseorang harus bergerak 15 menit. "Ini dapat mengembalikan aliran darah yang tidak lancar, mengurangi kram dan kesemutan pada bagian tubuh tertentu," terang dr Ari.
Nah, bagi Anda para pekerja kantoran, dr Phaidon menyarankan beberapa aktivitas sederhana yang bisa mengimbangi kegiatan banyak duduk di kantor. Berikut ini aktivitas yang bisa Anda lakukan:
1. Jika bekerja di kantor dalam waktu lama, coba gunakan 'standing desk' atau lakukan improvisasi (bayangkan para resepsionis di hotel yang selalu berdiri saat bekerja).
2. Berdiri saat menerima telepon.
3. Ubah pola meeting dengan jalan-jalan sambil berdiskusi ketimbang meeting dalam kondisi duduk.
Selain kegemukan, duduk terlalu lama juga dapat menimbulkan ambeien bahkan penyakit kardiovaskular.
"Mereka yang menghabiskan waktu lebih banyak duduk, meningkatkan 50 persen kematian dari berbagai penyakit dan juga meningkatkan 125 persen risiko akan kejadian penyakit kardiovaskuler seperti nyeri dada dan serangan jantung. Peningkatan risiko ini dipisahkan dari faktor risiko lain terhadap sakit jantung seperti merokok, dan tekanan darah tinggi," jelas dr Phaidon.
Dengan banyak bergerak, walaupun dengan gerakan santai bisa membuat perubahan besar. Anda akan membakar lebih banyak kalori dan ini berarti pembakaran lemak lebih banyak, sehingga dapat meningkatkan sirkulasi. Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar