Jakarta, Pantangan makan sate kambing bagi pemilik
penyakit darah tinggi adalah mitos yang sudah tak asing di telinga. Akan
tetapi, bukan sate kambingnya yang salah. Sate kambing sendiri tidak
menimbulkan darah tinggi, melainkan kadar garam yang digunakan sebagai
bumbunya.
"Di dalam garam itu terdapat natrium. Natrium inilah yang memengaruhi proses transportasi darah ke dalam jaringan. Natrium akan menyebabkan darah menjadi kental, sehingga proses transportasi akan terhambat dan akan meningkatkan tekanan jantung ketika memompa, tekanan yang dibutuhkan akan lebih besar," kata dr Adre Mayza, SpS selaku advisory board di Indonesian Society of Hipertension (InaSH).
Dr Adre juga menjelaskan, banyak sekali makanan dan minuman yang luput dari perhatian masyarakat. Padahal makanan-makanan ini adalah hal kecil yang sering dikonsumsi. Natrium merupakan salah salah satu zat yang diperlukan oleh tubuh, namun jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Konsumsi garam yang disarankan adalah sebanyak 1500 gram per hari atau sekitar 2/3 sendok teh. Namun tanpa kita sadari dalam sehari, terkadang konsumsinya bisa sangat berlebihan, terutama bila sering menyantap makanan cepat saji, makanan kaleng atau jenis makanan siap saji lainnya seperti mie instan.
"Semua yang asin-asin, misalnya ada orang makan pakai nasi, mentega, pakai kerupuk lagi, sudah terbayang bagaimana asinnya. Makanan jenis ini terbagi dua, yaitu tingkat atas dan bawah. Pada tingkat atas contohnya keripik-keripik asin. Sedangkan tingkat bawah adalah ikan asin. Garam sendiri pada dasarnya digunakan sebagai zat pengawet pada makanan," terang dr Adre.
Tak ketinggalan, dr. Tunggul Situmorang, SP.PD-KGH pun berpendapat bahwa junk food cukup berbahaya dan ancamannya bersifat jangka panjang sehingga membuat orang jadi tidak aware dan tidak sadar. Daging juga sebenarnya tidak pernah membikin hipertensi, tapi pengolahannya dengan garam lah yang membuat demikian.
"Nah, kemudian yang dikatakan tadi adalah daging itu kan berlemak, lemaknya itu yang jadi masalah. Di buku mana pun tidak ada daging itu membuat hipertensi. Tetapi waspada bahwa daging itu dimasak dengan garam dan disitu banyak lemak," ujar dr Tunggul yang merupakan ahli ginjal ini.
Lebih lanjut lagi, dr Tunggul menambahkan bahwa penumpukan lemak akan mengeraskan pembuluh darah dan menyebabkan hipertensi. Tapi jika dibilang demikian, takutnya orang-orang jadi takut makan daging. Sedangkan jika diet terlalu ekstrim atau ketat dengan tidak memakan garam sama sekali, tubuh bisa menjadi lemas.
Sate kambing mengandung protein yang akan menghasilkan zat pemicu penebalan pembuluh darah dan menimbulkan kolesterol jika dikonsumsi terlalu sering. Jadi mulai sekarang, kurangi kadar garam dalam masakan dan gantilah camilan dengan camilan sehat yang dapat menjaga kesehatan Anda. Selamat mencoba.
"Di dalam garam itu terdapat natrium. Natrium inilah yang memengaruhi proses transportasi darah ke dalam jaringan. Natrium akan menyebabkan darah menjadi kental, sehingga proses transportasi akan terhambat dan akan meningkatkan tekanan jantung ketika memompa, tekanan yang dibutuhkan akan lebih besar," kata dr Adre Mayza, SpS selaku advisory board di Indonesian Society of Hipertension (InaSH).
Dr Adre juga menjelaskan, banyak sekali makanan dan minuman yang luput dari perhatian masyarakat. Padahal makanan-makanan ini adalah hal kecil yang sering dikonsumsi. Natrium merupakan salah salah satu zat yang diperlukan oleh tubuh, namun jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Konsumsi garam yang disarankan adalah sebanyak 1500 gram per hari atau sekitar 2/3 sendok teh. Namun tanpa kita sadari dalam sehari, terkadang konsumsinya bisa sangat berlebihan, terutama bila sering menyantap makanan cepat saji, makanan kaleng atau jenis makanan siap saji lainnya seperti mie instan.
"Semua yang asin-asin, misalnya ada orang makan pakai nasi, mentega, pakai kerupuk lagi, sudah terbayang bagaimana asinnya. Makanan jenis ini terbagi dua, yaitu tingkat atas dan bawah. Pada tingkat atas contohnya keripik-keripik asin. Sedangkan tingkat bawah adalah ikan asin. Garam sendiri pada dasarnya digunakan sebagai zat pengawet pada makanan," terang dr Adre.
Tak ketinggalan, dr. Tunggul Situmorang, SP.PD-KGH pun berpendapat bahwa junk food cukup berbahaya dan ancamannya bersifat jangka panjang sehingga membuat orang jadi tidak aware dan tidak sadar. Daging juga sebenarnya tidak pernah membikin hipertensi, tapi pengolahannya dengan garam lah yang membuat demikian.
"Nah, kemudian yang dikatakan tadi adalah daging itu kan berlemak, lemaknya itu yang jadi masalah. Di buku mana pun tidak ada daging itu membuat hipertensi. Tetapi waspada bahwa daging itu dimasak dengan garam dan disitu banyak lemak," ujar dr Tunggul yang merupakan ahli ginjal ini.
Lebih lanjut lagi, dr Tunggul menambahkan bahwa penumpukan lemak akan mengeraskan pembuluh darah dan menyebabkan hipertensi. Tapi jika dibilang demikian, takutnya orang-orang jadi takut makan daging. Sedangkan jika diet terlalu ekstrim atau ketat dengan tidak memakan garam sama sekali, tubuh bisa menjadi lemas.
Sate kambing mengandung protein yang akan menghasilkan zat pemicu penebalan pembuluh darah dan menimbulkan kolesterol jika dikonsumsi terlalu sering. Jadi mulai sekarang, kurangi kadar garam dalam masakan dan gantilah camilan dengan camilan sehat yang dapat menjaga kesehatan Anda. Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar